Makanan pemicu alergi
Selain infeksi virus, batuk bisa menjadi salah satu gejala dari reaksi alergi yang terjadi ketika adanya reaksi berlebihan dari sistem imun terhadap zat di dalam makanan.
Beberapa makanan penyebab alergi yang berpotensi memperburuk kondisi batuk antara lain berupa makanan laut, telur, atau kacang.
Selain menyebabkan batuk, terus mengonsumsi makanan penyebab alergi juga dapat memicu reaksi alergi yang lebih serius seperti kejang dan sesak napas.
Pilihan Merek Obat Batuk Bayi di Apotik
Terdapat berbagai macam obat batuk bayi yang bisa Anda beli. Obat batuk bayi yang aman bisa ditemukan dalam berbagai bentuk, mulai dari balsam bayi, semprot hidung, hingga minyak aromaterapi.
Berikut ini adalah beberapa pilihan obat batuk bayi yang bisa Anda berikan kepada Si Kecil:
Beli Transpulmin Baby di Sini
Transpulmin Baby mengandung bahan aktif eucalyptus oil dan ekstrak bunga chamomile. Selain mampu menghangatkan tubuh, kandungan ini dipercaya dapat membantu mengatasi gejala batuk dengan cara melegakan saluran pernapasan dan mengurangi produksi dahak.
Tidak hanya itu, eucalyptus oil juga dipercaya dapat membantu mengencerkan dahak sehingga dahak bisa keluar dengan lebih mudah. Sementara itu, ekstrak chamomile dapat memberikan aroma yang menenangkan sehingga bayi bisa tidur dengan nyenyak.
Balurkan Transpulmin Baby 2–4 kali sehari secukupnya pada bagian dada, punggung, dan sekitar bahu hingga leher Si Kecil.
Beli Sanmol Drops di Sini
Sanmol Drops mengandung bahan aktif paracetamol. Obat batuk bayi ini dapat mengatasi keluhan yang menyertai batuk, seperti demam. Obat ini bisa digunakan ketika demam sudah membuat bayi rewel dan susah beristirahat.
Paracetamol bekerja langsung pada pusat pengaturan suhu dan nyeri di otak. Cara kerja ini membuat Sanmol Drops dapat bekerja dengan cepat. Obat batuk bayi ini tersedia dalam bentuk obat tetes oral.
Paracetamol aman untuk bayi selama digunakan dalam dosis yang tepat. Dosis untuk bayi usia 1–2 tahun adalah 0,6–1,2 ml, 3–4 kali sehari. Sementara pada bayi usia di bawah 1 tahun, dosisnya adalah 0,6 ml, 3–4 kali sehari.
Beli Purekids Inhalant Decongestant Oil di Sini
Purekids Inhalant Decongestant Oil merupakan minyak aromaterapi yang mengandung kombinasi eucalyptus oil, cajuput oil, clove oil, juniperberry oil, dementholised mint oil, dan methyl salicylate.
Kombinasi bahan-bahan alami tersebut bermanfaat untuk mengencerkan dahak, membuat napas lebih ringan, melegakan hidung yang tersumbat, serta memberikan efek nyaman dan tenang. Dengan begitu, batuk akan mereda dan bayi bisa tidur lebih nyenyak.
Obat batuk bayi ini tersedia dalam bentuk minyak aromaterapi. Teteskan obat ini ke tungku aromaterapi, selimut, atau bantal, agar Si Kecil bisa menghirup uapnya.
Dosis umum pemakaian Purekids Inhalant Decongestant Oil untuk bayi usia 1–2 tahun adalah 3–7 tetes. Pada bayi usia di atas 2 tahun, berikan sebanyak 8–12 tetes.
Beli Sterimar Baby Nasal Spray di Sini
Sterimar Baby Nasal Spray adalah cairan pembersih hidung yang bisa digunakan sebagai obat batuk bayi. Di dalam obat ini, terdapat air laut alami yang mengandung natrium klorida atau NaCl.
Kandungan natrium klorida di dalam obat ini dapat membantu mengencerkan dan membersihkan hidung dari lendir. Dengan begitu, lendir yang menumpuk di saluran pernapasan akibat infeksi saluran pernapasan bisa dikeluarkan dengan mudah.
Obat ini tersedia dalam bentuk semprot hidung. Gunakan obat ini dengan cara disemprotkan ke dalam hidung bayi 2–6 kali sehari.
Beli Balsem Telon Tresno Joyo di Sini
Balsem Telon Tresno Joyo merupakan balsam untuk bayi yang bisa digunakan untuk meredakan batuk akibat flu. Obat batuk bayi ini mengandung kombinasi oleum foeniculi, camphor, eucalyptus oil, dan mentol.
Kandungan eucalyptus oil di dalam produk ini bisa meredakan batuk, mengencerkan dahak, dan juga melegakan pernapasan. Selain itu, kandungan oleum foeniculi atau minyak adas memberikan rasa hangat yang dipercaya dapat membantu menenangkan bayi ketika ia rewel dan menangis tanpa henti (kolik).
Gosokkan Balsem Telon Tresno Joyo ke area dada, punggung, dan leher untuk memberikan rasa hangat. Obat ini juga bisa dihirup untuk melegakan hidung tersumbat.
Beli Respimer Baby Nasal Hygiene di Sini
Respimer Baby Nasal Hygiene adalah produk pembersih hidung dengan kandungan 100% air laut yang sudah steril. Produk ini dapat membantu mengeluarkan lendir akibat flu dan batuk pada bayi. Obat ini juga bisa membersihkan rongga hidung dari virus dan bakteri penyebab batuk.
Obat batuk bayi ini tersedia dalam bentuk semprot hidung. Dosis pemakaian yang dianjurkan adalah 4–6 kali sehari dengan lama penyemprotan 1–2 detik.
Berbagai merek obat batuk bayi di atas bisa menjadi solusi untuk meredakan batuk pada Si Kecil. Selain dengan menggunakan obat, Anda juga bisa memanfaatkan air humidifier untuk menjaga kelembapan udara kamar, atau menggunakan suction untuk membersihkan lendir berlebih dari hidung bayi.
Jangan lupa pula untuk memberikan bayi lebih banyak ASI atau susu formula untuk menjaga asupan cairannya. Buatlah suasana kamar yang tenang dan nyaman agar bayi bisa mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
Jika dalam waktu 10 hari batuk tidak kunjung sembuh, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Segera bawa bayi ke IGD jika ia kesulitan bernapas maupun menyusu, napas berbunyi, demam tinggi (>390C), atau sangat lemas.
Minuman dingin bukan merupakan penyebab langsung dari batuk ataupun flu. Namun, bisa menjadi faktor pemicu batuk, terutama yang memiliki alergi dingin.
Itulah sejumlah pantangan batuk untuk makanan dan minuman yang harus dihindari.
Jadi, selain minum obat batuk yang sesuai dengan kebutuhan, kamu juga sebaiknya mencermati asupan yang dikonsumsi. Sebab, banyak makanan penyebab batuk makin parah yang jarang diketahui. Jika batuk tidak membaik, segera periksakan diri kamu ke dokter.
Apabila kamu masih punya pertanyaan mengenai makanan dan minuman yang tidak boleh dikonsumsi saat batuk, jangan ragu konsultasi dengan dokter via Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
Minuman dingin bukan merupakan penyebab langsung dari batuk ataupun flu. Namun, bisa menjadi faktor pemicu batuk, terutama yang memiliki alergi dingin.
Itulah sejumlah pantangan batuk untuk makanan dan minuman yang harus dihindari.
Jadi, selain minum obat batuk yang sesuai dengan kebutuhan, kamu juga sebaiknya mencermati asupan yang dikonsumsi. Sebab, banyak makanan penyebab batuk makin parah yang jarang diketahui. Jika batuk tidak membaik, segera periksakan diri kamu ke dokter.
Apabila kamu masih punya pertanyaan mengenai makanan dan minuman yang tidak boleh dikonsumsi saat batuk, jangan ragu konsultasi dengan dokter via Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
Ketika batuk, biasanya dokter akan memberi anjuran untuk tidak sering keluar malam, banyak beristirahat, dan menghindari stres. Selain itu, mematuhi pantangan makanan dan minuman yang dilarang saat batuk juga bisa bantu meredakan batuk supaya kondisi tubuh tidak semakin parah. Mau tahu penjelasan lengkapnya? Yuk, simak di bawah!
Bekerja terlalu larut
Lembur dan melakukan aktivitas berlebihan hingga terlalu malam juga perlu dihindari saat kondisi tubuh batuk.
Kelelahan akibat lembur bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh yang sangat berperan penting dalam melawan infeksi atau bakteri penyebab batuk.
Pantangan untuk mencegah batuk semakin parah
Untuk meminimalisir tingkat keparahan batuk, gaya hidup tidak sehat juga perlu dihindari.
Selama gejala batuk belum mereda, berhentilah melakukan beberapa kebiasaan yang berdampak buruk bagi kesehatan ini.
Asap rokok dapat mengiritasi lapisan tenggorokan dan paru-paru sehingga batuk semakin parah pemulihan bahkan dapat meningkatkan risiko kanker.
Saat mengalami batuk akibat infeksi pernapasan biasa seperti pilek, merokok bisa menyebabkan masalah paru-paru, seperti bronkitis.
Tidak hanya perokok aktif yang perlu mewaspadai bahaya merokok saat batuk, perokok pasif juga perlu sebisa mungkin menghindari asap rokok, jika ingin batuknya segera mereda dan tidak mengalami komplikasi penyakit pernapasan.
Apa saja makanan dan minuman yang dilarang saat batuk?
Batuk adalah salah satu cara tubuh membersihkan paru-paru dan saluran udara yang juga merupakan refleks protektif yang dapat menghilangkan zat yang mungkin terhirup, seperti debu.
Saat seseorang mengalami batuk, perlu dilakukan pengobatan sesuai dengan gejala maupun kondisi yang dialami, baik itu batuk berdahak atau batuk kering.
Namun, pengobatan batuk baik melalui obat batuk nonresep (over-the-counter/obat bebas), maupun obat batuk alami, tidak akan efektif apabila beberapa pantangan batuk, seperti konsumsi makanan dan minuman berikut ini diabaikan begitu saja.
Makan banyak saat malam hari
Saat batuk, usahakan untuk jangan makan berlebihan pada malam hari, terutama saat menjelang tidur.
Makan terlalu banyak sebelum tidur dapat memicu batuk menerus pada orang yang mengalami gastroesophageal reflux (GERD) alias penyakit asam lambung.
Akibatnya, asam lambung bisa mengalir kembali ke bagian atas saluran pencernaan dan menyebabkan iritasi sehingga memicu batuk.
Jarak makan dan waktu tidur yang ideal minimalnya adalah 2 jam.
Posisi tubuh ketika tidur merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kondisi batuk, karena dapat memicu batuk di malam hari, terutama jika Anda memiliki batuk berdahak.
Posisi tidur ini bisa menyebabkan dahak menumpuk di saluran pernapasan sehingga memicu batuk menerus.
Untuk mencegah batuk, cobalah tidur dengan posisi miring sehingga dahak dapat mengalir.
Jenis makanan yang dianjurkan saat batuk
Berikut ini ada beberapa jenis makanan yang disarankan untuk mengatasi dan meredakan batuk.
Selain hal-hal di atas tadi, kondisi batuk berdahak juga bisa diatasi dengan mengonsumsi SILADEX ME.
SILADEX Mucolytic & Expectorant merupakan sirup obat batuk, tanpa alkohol dan bebas gula sehingga aman bagi penderita diabetes.
SILADEX Mucolytic & Expectorant mengandung Bromhexine HCL, Guaifenesin sebagai mukolitik dan ekspektoran yang membantu meredakan batuk berdahak dan mempermudah pengeluaran dahak.
SILADEX memiliki berbagai varian lain seperti, SILADEX Antitussive dengan kemasan warna merah yang aktif untuk redakan batuk tidak berdahak yang disertai alergi agar Anda bisa tetap beraktivitas dengan nyaman.
Bila di malam hari Anda mengalami batuk terus menerus dan sulit untuk istirahat gunakan SILADEX DMP dengan kemasan berwarna kuning dan biru. Sedangkan untuk meredakan batuk pilek, Anda bisa menggunakan SILADEX Cough and Cold dengan kemasan biru.
SILADEX Flu dengan kemasan warna ungu cocok untuk membantu meredakan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, bersin-bersin serta batuk berdahak. SILADEX Cough Herbal juga dapat membantu meredakan batuk, menghangatkan dan melegakan tenggorokan.
SILADEX dapat dibeli di apotik, toko obat dan juga di e-commerce favorit Anda.
Dengan menghindari makanan yang dilarang saat batuk dan mengonsumsi makanan sehat, sistem imun akan lebih kuat untuk melawan infeksi yang terjadi pada tubuh.
Obat batuk bayi bisa menjadi solusi untuk meringankan gejala batuk pada buah hati Anda. Batuk dan dahak yang menumpuk di saluran napas dapat membuat napas bayi tidak nyaman dan mengganggu tidurnya. Oleh karena itu, keluhan ini perlu ditangani dengan tepat.
Batuk pada bayi biasanya disebabkan oleh infeksi virus, seperti pada batuk pilek. Hal ini umum terjadi pada bayi, karena pertahanan tubuhnya terhadap virus belum sempurna. Namun, penyebab batuk pada bayi tidak hanya infeksi, tetapi juga bisa alergi, serta iritasi debu atau asap.
Untuk mengatasi keluhan akibat batuk pada Si Kecil, Anda perlu berhati-hati dalam memilih obat batuk bayi. Hal ini karena infeksi virus umumnya tidak memerlukan pengobatan. Selain itu, bayi masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan sehingga lebih sensitif terhadap efek samping obat.
Minuman yang mengandung kafein
Minuman mengandung kafein perlu dihindari konsumsinya secara berlebihan saat batuk karena kafein dapat memicu gas asam dari lambung naik kembali ke tenggorokan.
Kondisi ini bisa menyebabkan tenggorokan terasa gatal dan membuat keluhan batuk semakin memburuk dan tidak kunjung sembuh.
Kafein juga dapat ditemukan di dalam teh dan soda, sehingga penting untuk membatasinya saat mengalami batuk.
Pencegahan batuk agar tidak semakin parah dapat pula dilakukan dengan menjauhi makanan olahan, seperti makanan kemasan, fast food, dan keripik.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan oleh British Journal of Nutrition, nutrisi memiliki peran penting untuk mendukung kerja sistem kekebalan tubuh yang akan melawan infeksi, seperti saat mengalami batuk.
Sementara itu, makanan olahan cenderung tidak padat gizi dan sebaiknya coba untuk beralih mengonsumsi dengan nutrisi lengkap ketika sakit, seperti kacang kedelai dan sayuran yang kaya protein nabati.
Makanan yang digoreng
Olahan makanan yang digoreng patut dihindari saat batuk karena minyak yang digunakan untuk menggoreng bisa memperparah kondisi batuk.
Minyak, terutama minyak jelantah yang telah dipakai berulang kali, akan menghasilkan senyawa akrolein yang akan memicu rasa gatal menyiksa di tenggorokan.
Tidak hanya itu, tekstur kasar dari gorengan juga bisa membuat dinding tenggorokan mengalami iritasi, hal ini akan berdampak lebih parah pada kondisi batuk kering.
Makanan yang digoreng pun dapat menyebabkan naiknya asam lambung dan alergi makanan. Akibatnya, refluks asam lambung yang naik memicu penyempitan saluran napas hingga membuat refleks batuk.